n3ZqunYfiQZRvj2KcPYxNgIGWaFaFe3cuIvzGd9W

Perkara Bid'ah Lebih Disukai Oleh Iblis Daripada Perkara Maksiat?

Perkara Bid'ah Lebih Disukai Oleh Iblis Daripada Perkara Maksiat? - masih banyak sekali makhluk makhluk aneh yang berkeliaran dimedia sosial yang tiada henti hentinya membuat sebuah analogi yang salah bahkan menyesatkan umat Islam.

Analogi mereka kali ini adalah mengutip perkataan Al imam Sufyan Ats-saury yang menyangkut persoalan bid'ah. Dalil fatwa Al imam Ats-saury ini mereka keluar hanya dengan satu tujuan. Yaitu: untuk membantah para pelaku bid'ah dimasa kini, yaitu seperti praktek tahlilan, yasinan dan lain sebagainya.

Namun, pertanyaannya adalah apa betul fatwa Al imam Ats-saury ini bisa menjadi pegangan bagi mereka (Wahhabi)?.

Perkara Bid'ah Lebih Disukai Oleh Iblis Daripada Perkara Maksiat?

Perkara Bid'ah Lebih Disukai Oleh Iblis Daripada Perkara Maksiat?
Maksud dan tujuan kami membuat artikel ini adalah untuk meluruskan sebuah pemahaman yang salah serta menyesatkan yang dikeluarkan oleh sebuah akun pages facebook dengan gambar dibawah ini.

Perkara Bid'ah Lebih Disukai Oleh Iblis Daripada Perkara Maksiat?
Inilah salah satu kebodohan para Wahhabi dalam media sosial mereka.

Maksud dan tujuan si makhluk aneh ini, alias si pemilik meme tersebut adalah: menunjukkan ketidaksukaan kepada amalan para ahli Sunnah Wal Jama'ah Indonesia. Yang mana mereka melakukan tahlilan, yasinan, tabarrukan, tawassulan dan lain lainnya.

Mereka mengeluarkan fatwa Al imam Ats-saury yang sudah jelas faham beliau adalah Ahli Sunnah Wal Jama'ah. Namun, apakah benar riwayat tersebut yang mengatasnamakan beliau?

Isi Riwayat Kalam Al Imam Ats-saury

Untuk memperjelas bahasan kita kali ini, mari kita telusuri dan teliti periwayatan Kalam Beliau, yang teks lengkapnya sebagaimana berikut:

أخبرنا عيسى بن علي، قال : أخبرنا عبدالله بن محمد البغوي، قال : حدثنا أبو سعيد الأشج، قال : حدثنا يحيى بن اليمان، قال : سمعت سفيان الثوري يقول : "البدعة أحب إلى إبليس من المعصية، المعصية يتاب منها و البدعة لا يتاب منها".

Makna: Telah memberitahukan kepada kami Al Imam Isa bin Ali, beliau mengatakan: telah mengkabarkan kepada kami pula Abdullah bin muhammad Al-Baghawi, ia menuturkan: telah menceritakan kepada kami Abu Said Al-assyaj, ia mengatakan: Yahya Bin Al-Yaman menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Al Imam Sufyan Ats-Tsaury berkata: Perkara bid'ah lebih disukai oleh iblis ketimbang perkara maksiat. (Sebab) pelaku maksiat bisa saja bertaubat dari perbuatanya, sedangkan si pelaku bid'ah dia susah bertaubat darinya (kebid'ahanya).[1]
  • Pengertian: riwayat diatas menurut para alim ulama: tidak ada seseorang pun yang membawakan riwayat beliau sebagaimana diatas. Riwayat ucapan Al imam Sufyan Ats-Tsaury diatas hanya dibawakan oleh seseorang yang bernama Yahya Ibn Yaman. Namun, Yahya Ibn Yaman ini banyak sekali mendapatkan kritikan dari para alim ulama, terkhususnya ketika dia membawakan riwayat diatas.
Berikut akan kami coba rangkum beberapa kritikan atau komentar para alim ulama mengenai Yahya Ibn Yaman ini.

Pendapat Para Alim Ulama Mengenai Yahya Ibn Yaman

Salah satu ulama yang mengomentari tentang status Yahya Ibn Yaman ini adalah Al Imam Ibnu Hajar Al Asqalani, beliau mengatakan:

وقال إبراهيم بن الجنيد عن ابن معين : ليس بثبت، لم يكن يبالي أي شيء حدث، كان يتوهم الحديث، قال : وقال وكيع : هذه الأحاديث التي يحدث بها يحيى بن يمان ليست من حاديث الثوري

Makna: Al Imam Ibrahim bin Al-Junaid dari  Ibnu Ma'in, mengatakan: Dia (yahya ibn yaman) orangnya tidak memiliki ketetapan (maksudnya: ucapannya tidak bisa dijadikan pegangan) hadits yang dia bawa maka tak bisa dipercaya, dan dia suka menyamarkan hadits-hadits, beliau menyampaikan kembali, Al Imam Waki' berkata: Hadits-Hadits yang di sampaikan oleh dia yakni Yahya Bin Yaman bukanlah hadits-hadits dari Ats-Tsauri.[2]
  • Pengertian: orang yang bernama Yahya Bin Yaman ini tidak bisa kita jadikan pegangan segala ucapan, baik dari periwayatan hadistnya atau penyampaian Kalam khusus darinya. Mengapa demikian? Sebab faktanya menurut para alim ulama dia suka menyamarkan hadits-hadits yang diriwayatkan oleh dirinya sendiri.
Salah satu bukti bahwa ia tukang menyamarkan hadits-hadits adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Al Imam Khatib Al Baghdadi berikut:

حدثنا محمد بن علي الإيادي، قال : حدثنا زكريا بن يحيى الشاجي، قال : يحيى بن يمان ضعفه أحمد بن حنبل، قال : حدث عن الثوري بعجائب.

Makna: telah bercerita pada kami Muhammad bin ali Al-Iyyadi, dia mengatakan: telah menceritakan kepada kami Zakaria Bin Yahya As-Saji, dia berkata: Yahya Bin Yaman sudah di dha'ifkan (dilemahkan segala periwayatan nya) oleh Ahmad Bin Hanbal, beliau berkata: Hadits dari Ats-Tsauri yang dia bawa penuh dengan keanehan.[3]
  • Pengertian: dalam pandangan Al Imam Ahmad Bin Hanbal, dia ini (Yahya Bin Yaman) memiliki kualitas periwayatan yang aneh dan oleh karenanya beliau mendhaifkan periwayatan apapun yang datang darinya. Di samping itu juga, periwayatan Yahya bin Yaman tidak bisa dijadikan Hujjah.
Buktinya adalah perkataan Al Imam Ibnu Al Jauzi berikut:

يحيى بن يمان أبو زكريا العجلي : روى عنه سفيان الثوري وشريك، قال أحمد بن حنبل : ليس بحجة في الحديث.

Makna: Yahya Bin Yaman Abu Zakaria Al-'Ijli: selalu meriwayatkan hadits dari Sufyan Ats-Tsauri dan sekaligus rekan beliau. Al imam Ahmad Bin Hanbal berkata: Dia tak bisa di jadikan hujjah dalam periwayatan hadits.[4]

Kemudian menurut para alim ulama hadist hadist yang selalu dibawakan oleh Yahya bin Yaman ini, selalu berbeda beda. Maksudnya isinya aneh ketika dibanding periwayatan yang dikeluarkan selain darinya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Al Imam Ibnu Hatim Ar-razi:

سئل يحيى بن معين عن يحيى ابن يمان، فقال : لا يشبه حديثه عن الثوري احاديث غيره عن الثوري

Makna: Yahya Bin Ma'in pernah ditanya tentang Yahya Ibn Yaman, maka dia berkata : Hadits yang dia bawa dari Ats-Tsauri tidak menyerupai hadits-hadits yang dibawa orang lain dari Ats-Tsauri.[5]
  • Pengertian: dari situlah terungkap kenapa Al imam Ahmad bin Hambal mengatakan "hadist hadist yang dia bawa isinya aneh aneh". Dan banyak sekali faktor lain yang menunjukkan bahwa Yahya bin Yaman ini memang riwayatnya tidak bisa dijadikan sandaran.

Buruknya Hafalan Yahya Bin Yaman

Setelah kita mengetahui bahwa Yahya bin Yaman ini setiap riwayatnya tidak bisa dijadikan pegangan adalah faktor hafalan dia yang buruk. Sebab faktanya, dikatakan oleh para alim ulama dia: "tipikal orang yang mudah hafal mudah lupa". Dan mungkin inilah sebabnya kenapa isi riwayat hadits hadits terbilang aneh dipandangan alim ulama.

Al Imam Adz-dzahabi mengungkapkan:

وعن وكيع قال : ما كان احد من اصحابنا أحفظ للحديث من يحيى بن يمان، كان يحفظ في المجلس الواحد خمس مائة حديث، ثم نسى، وقال محمد بن عبد الله بن نمير : كان سريع الحفظ سريع النسيان.

Makna: Dari Al Imam Waki', dia berkata: Tak satupun dari sahabat kami yang lebih banyak menghafal hadits dibanding Yahya Bin Yaman, dulu dia bisa menghafal 500 hadits dalam satu majelis, namun setelah itu dia lupa lagi, Muhammad Bin Abdillah Bin Numair pun berkata: "Dia cepat hafal sekaligus cepat lupa".[6]

Al Imam Ibnu Katsir juga memberikan komentar:

قال ابن المدينى : صدوق فلج فتغير حفظه، وقال حنبل عن أحمد : ليس بحجة وقال زكريا الساجى : ضعفه أحمد، وقال : حدث عن الثورى بعجائب 

Makna: Imam Ibnul Madini berkata: dia jujur, namun ada penyakit yang merusak hafalanya, dikatakan oleh Hanbal (Bin Ishaq) dari Imam Ahmad: dia tak bisa dijadikan hujjah. Imam Zakaria As-Saji berkata: Imam Ahmad mendha'ifkanya, beliau juga berkata: Hadits dari Ats-Tsauri yang dia bawa penuh dengan keanehan.[7]
  • Pengertian: mungkin dari sini sudah bisa kita mengerti bersama bahwa, ucapan atau Kalam Al imam Ats-saury yang dijadikan meme oleh makhluk aneh diatas tidaklah bisa dijadikan sebuah dalil atau Hujjah kepada warga ahli sunnah wal jama'ah. Sebab, jalur riwayatnya berisikan nama Yahya bin Yaman yang memiliki nilai yang sangat buruk dipandangan alim ulama.

Kritikan Ahli Hadits Mengenai Yahya bin Yaman

Dalam pandangan ulama ahli hadist Yahya bin Yaman ini terbilang rawi yang lemah. Bahkan Al Imam An-nasa'ii menganggap dia bukanlah rawi yang kuat.

Seperti yang disampaikab oleh Al imam Ibu Adii berikut: 

ثنا علان، ثنا ابن ابي مريم، سالت يحيى بن معين عن يحيى بن يان.؟ فقال : ضعيف الحديث. ثنا محمد بن علي، ثنا عثمان، قلت ليحيى بن معين : فيحيى بن يمان في الثوري.؟ قال : أرجو أن يكون صدوقا، قلت : فكيف هو في حديثه.؟ قال : ليس بالقوي. وقال النساني : يحيى بن اليمان ليس بالقوي.

Makna: telah bercerita pada kami 'Allan, telah bercerita pada kami Ibnu abi maryam. Aku pernah bertanya pada Yahya Bin Ma'in terkait Yahya Bin Yaman.? Maka beliau menjawab: Dia Dha'if (lemah) dalam sanad hadits. Telah bercerita pada kami Muhammad Bin 'Ali, telah bercerita pada kami Utsman, pernah kutanyakan pada Yahya Bin Ma'in terkait Yahya Bin Yaman yang meriwayatkan dari Ats-Tsauri, Maka beliau menjawab: aku berharap dia rawi yang Shaduq (dapat dipercaya), kutanyakan lagi: bagaimana statusnya dalam periwayatan hadits.?, Beliau menjawab: dia tidak kuat, An-Nasa'i juga berkata: yahya bin yaman bukan perawi yang kuat.[8]

Akhir: maka kesimpulannya adalah Kalam Al imam Ats-saury diatas yang dibuat meme oleh makhluk aneh diatas tidak bisa disebut penisbatan kepada beliau. Sebab, Yahya bin Yaman ini merupakan orang yang bermasalah dalam rawi hadist nya apalagi dalam rawi Kalam yang dinisbatkan kepada Al imam Ats-saury itu sendiri.

Oleh: M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN, DH
Referensi
  1. Kitab: Syarah Ushul I'tiqad Ahlussunnah Wal Jama'ah, Juz: 3, Halaman: 132
  2. Kitab: Tahdzibut Tahdzib, Juz: 7, Halaman: 130
  3. Kitab: Tarikh Baghdad, Juz: 14, Halaman: 129
  4. Kitab: Ad-Dhu'afa' Wal Matrukin, Juz: 3, Halaman: 206
  5. Kitab: Al-Jarh Wat Ta'dil, Juz: 9, Halaman: 247
  6. Kitab: Tadzkiartul Huffadz, Juz: 1, Halaman: 286]
  7. Makna: At-Takmil Fil Jarhi Wat Ta'dil, Jilid: 2, Halaman: 112
  8. Kitab: Al-Kamil Fi Dhu'afa' Ar-Rijal, Juz: 3, Halaman: 236
Related Posts
NU HOW
Mari Berbagi Kebaikan :)

Related Posts