n3ZqunYfiQZRvj2KcPYxNgIGWaFaFe3cuIvzGd9W

Ternyata Jajaran Wahhabi Sama Sekali Bukan Termasuk Madzhab Salaf

Ternyata Jajaran Wahhabi Sama Sekali Bukan Termasuk Madzhab Salaf - banyak sekali makhluk makhluk aneh di Indonesia ini dan bisa anda jumpai dalam majlis majlis ta'lim yang mana mereka sering mengatakan; "Allah Bertempat diatas Arsy, Allah berwajah dan berkaki". Dan mereka akan menolak pemahaman orang orang yang mengatakan; "Allah ada tanpa tempat dan tidak sama dengan mahluk ciptaannya".

Ya, itulah makhluk aneh yang kami maksud, yang sama sekali tidak sadar bahwa perkataan mereka sama dengan perkataan orang orang yang beraqidah Mujassimah dan Musyabbihah. Dan mengkategorikan diri mereka sebagai Salaf.

Lantas apakah benar para mahluk aneh (Wahhabi) tersebut mulai dari Aqidah dan tauhid mereka sama dengan ulama ulama salaf? Mari kita bongkar.

Ternyata Jajaran Wahhabi Sama Sekali Bukan Termasuk Madzhab Salaf

Ternyata Jajaran Wahhabi Sama Sekali Bukan Termasuk Madzhab Salaf
Mereka mengatakan bahwa mereka adalah "Madzhab salaf" yang mana isi dari argumen ucapan mereka itu berisikan sebuah ilmu tauhid yang berkeyakinan bahwa Allah bertempat diatas Arsy dan memiliki bentuk rupa yang sama dengan makhluk sebagaimana yang ada dalam Qur'an dan Sunnah.

Kami dalam hal tersebut kami menolaknya dengan sepenuh hati kami tanpa adanya paksaan sedikit pun. Sebab Madzhab salaf yang sebenarnya sangat bertolak belakang dengan apa yang merek katakan.

Madzhab Salaf yang Sebenarnya

Madzhab salaf yang sebenarnya adalah mereka yang tidak mentasybih-kan (menyerupakan/menyamakan) Allah Subhaanahu wa ta'alaa dengan makhluk.
 
Sebagaimana yang sudah dikatakan oleh Al Imam Izzuddin bin Abdis-Salam berikut;

و يتستر بمذهب السلف، ومذهب السلف إنما هو التوحيد والتنـزيه دون التجسيم والتشيبه. فيهم كما قال القائل : "وكل يدعي وصلا لليلى وليلى لا تقر لهم بذاك".

Makna: Dan (orang yang berkeyakinan mujassimah) menutupi dirinya dengan menggunakan kata Madzhab Salaf (bahasa arab: بمذهب السلف - yang artinya: pengikut salaf), sedangkan Madzhab Salaf yang sesungguhnya adalah bertauhid serta mentanzih (menyucikan Allah) bukan malah mentajsim dan mentasybih-kan Allah. Dalam hal tersebut mereka sama dengan ucapan seseorang yang mengatakan: "semua orang mengaku memiliki hubungan dengan laila padahal laila tidak pernah mengakuinya".[1]

Maksud Madzhab salaf diatas adalah mereka yang termasuk dari sabda nabi Muhammad Saw berikut ini;

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ يَجِيءُ أَقْوَامٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ، وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ)

Makna: diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud, Nabi Muhammad Saw bersabda: paling baiknya manusia adalah mereka yang seangkatan dengan ku, lalu orang orang ada sesudah mereka, lalu yang sesudah mereka. kemudian akan muncul sebuah golongan/kaum yang persaksiannya mendahului sumpah salah satu mereka dan sumpahnya mendahului persaksiannya.[2]

Maksud dari sabda nabi Muhammad Saw diatas adalah: para sahabat nabi "الصَّحَابَةُ", kemudian muridnya para sahabat yang disebut tabi'in dan orang orang yang berguru kepada tabi'in yang sering dikenal dengan sebutan Tabi'ut-Tabi'in.

Sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Al imam An-nawawi berikut;

الصَّحِيحُ أَنَّ قَرْنَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الصَّحَابَةُ ، وَالثَّانِي : التَّابِعُونَ ، وَالثَّالِثُ : تَابِعُوهُمْ

Makna: Angkatan sahih yang dimaksud nabi Muhammad Saw adalah; pertama para sahabat, yang kedua para tabi'in dan yang ketika para Tabi'ut-Tabi'in.[3]
  • Pengertian: sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama bahwa yang dimaksud tabi'in disini adalah Al Imam Hanafi dan yang dimaksud dengan Tabi'ut-Tabi'in adalah imam Malik, Syafi'i dan imam Ahmad bin Hambal. Mereka inilah yang dimaksud Madzhab salaf dalam ucapan imam Izzuddin bin Abdis-Salam diatas.
Dan mereka adalah Madzhab salaf yang sesungguhnya, sebab faktanya adalah tidak ada salah satu dari ulama yang 4 diatas (Hanafi, Malik, Syafi'i dan Ahmad Bin Hanbal) mengatakan Allah adalah jisim atau sama dengan makhluk. Dengan kata lain; jalur keilmuan yang benar serta sahih yang melewati jalur dari madzhab salaf adalah Aqidah Dan Tauhid mereka semuanya! Tidak pernah mengatakan Allah adalah jisim atau Allah sama dengan makhluk.

Maka dari sini sudah dapat kita fahami dan dimengerti bersama, bahwa sesungguhnya kata "Madzhab Salaf" yang diucapkan oleh para mahluk mahluk aneh (para pengikut Wahhabi) sangat bertolak belakang dengan Aqidah dan tauhid mereka. Sebab faktanya adalah para Wahhabi mengatakan: Allah Subhaanahu wa ta'alaa bertempat diatas Arsy dan sama dengan makhluk (berwajah, bertangan, berkaki dan sebagainya).

Maka kesimpulannya adalah jalur ilmu Aqidah Dan Tauhid mereka (Wahhabi) menyimpang dari ajaran nabi Muhammad Saw. Sebab, jalur ukur sanad ilmu Aqidah dan tauhid yang melalui Madzhab Salaf tidak demikian (maksudnya mengatakan bahwa Allah bertempat atau sama dengan makhluk). Mungkin sudah bisa difahami sampai sini.

Bukti Aqidah Dan Tauhid Madzhab Salaf

Sebagaimana yang sudah kami jelaskan bahwa Madzhab Salaf tidak pernah mengatakan Allah bertempat. Dengan kata lain mereka semua sepakat bahwa Allah suci dari tempat dan sampai kapanpun Allah tidak sama dengan makhluk.

Dikatakan dalam kitab Baraatul-Asy'ariyyin;

اتفق العقلاء من اهل سنة الشافعية والحنفية والمالكية وفضلاء الحنابلة وغيرهم علی انّ ﷲ تبارك منزه عن الجهة والجسمية والحد والمكان ومشابهة مخلوقاته 

Makna: Orang orang berakal dari kalangan ahlus sunnah yang bermadzhab: Syafi'iyyah, Hanafiyyah, Malikiyyah dan juga orang orang yang utama yang bermadzhab Hanbali. Serta yang selainnya pun, mereka semua sepakat: Allah Subhaanahu wa ta'alaa yang maha barokah, suci dari segala macam arah, suci dari jismiyah (dikatakan bertubuh), suci dari batasan, suci dari bertempat, dan dia maha suci dari menyerupai makhluk makhluk nya.[4]
  • Pengertian: inilah Madzhab Salaf yang sesungguhnya, mereka semua tidak pernah mengatakan Allah bertempat atau memiliki bentuk tubuh. Seperti; berwajah atau bertangan seperti yang sering dikatakan oleh para Wahhabi.
Sebab, jika dikatakan Allah bertempat, maka berarti Allah Subhaanahu wa ta'alaa memiliki kekurangan, yaitu; Allah butuh kepada apa yang telah ia ciptakan. Sedangkan yang menciptakan segala macam sesuatu adalah Allah. Dan Allah sudah ada sebelum sesuatu itu ada.

Sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat nabi, yaitu Sayyidinaa Ali Bin Abi Thalib;

وَقد قَالَ امير الْمُؤمنِينَ على رَضِي الله عَنهُ ان الله تَعَالَى خلق الْعَرْش اظهارا لقدرته لَا مَكَانا لذاته وَقَالَ ايضا قد كَانَ وَلَا مَكَان وَهُوَ الْآن على مَا كَانَ.

Makna: sungguh sudah berkata seorang Amirul mu'minin yaitu Ali Bin Abi Thalib, beliau mengatakan; sesungguhnya tujuan Allah menciptakan Arasy hanya untuk memperlihatkan/menampakkan kekuasaan nya bukan guna memberikan tempat untuk dzatnya. Dan ia mengatakan pula; sungguh mulai dulu Allah sudah ada dan tidak bertempat dan kini ia (Allah) ada sama seperti dulu (ada tanpa tempat).[5]
  • Pengertian: dan itupun merupakan bukti bahwa, memang Aqidah dan tauhid para sahabat nabi Muhammad Saw memanglah "Allah ada tanpa tempat" atau yang sering disebut sebagai Ahli Sunnah Wal Jama'ah. Dan mereka para sahabat mengkaji ilmu langsung dari Baginda Rasulullah Saw serta tidak secara langsung kita sudah mengetahui bahwa: Aqidah dan Tauhid nabi Muhammad Saw adalah Ahli Sunnah Wal Jama'ah (Allah ada tanpa tempat).
Akhir: kata Madzhab Salaf sangat tidak boleh dipakai oleh para kaum Wahhabi. Sebab Aqidah dan tauhid mereka sangat berbeda bahkan menyimpang dari kebenaran Madzhab Salaf itu sendiri. Allahu 'alam

Oleh: M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN, DH
Referensi
  1. Kitab: Rasail Fii At-Tauhid, Halaman: 17
  2. Kitab: Sahih Muslim, Nomor Hadist: 2533
  3. Kitab: Syarah Sahih Muslim Bisyarhin-Nawawi, Juz: 16, Halaman: 85
  4. Kitab: Baraa-atul Asy'ariyin Min Aqaaidil-Mukhalafiin, Juz: 1, Halaman: 79
  5. Kitab: Al Faruq Baina Al Firaq, Halaman: 321
Related Posts
NU HOW
Mari Berbagi Kebaikan :)

Related Posts